SOSOK SEORANG JUARA YANG SEDERHANA
MUHAMMAD AYAZ DZULFIKAR
Dunia pendidikan Kota Bontang perlu berbangga. Pasalnya, salah satu siswa SMA YP Vidya Dahana Patra (Vidatra) Bontang, Muhammad Ayaz Dzulfikar meraih medali perunggu di ajang International Olympiad in Informatics (IOI) ke-27 di Almaty, Kazakhstan, 26 Juli sampai 2 Agustus 2015 lalu.
Dia tidak sendirian, Ayaz bersama ketiga rekannya, Michael Wibawa siswa SMA Kanisius Jakarta, peraih medali perak; Agus Sentosa Hermawan siswa SMA Petra 2 Surabaya, peraih media perak; dan Stacia Edina Johanna siswi SMA Petra 3 Surabaya peraih penghargaan Apreciation for Woman Contestant (apresiasi untuk kontestan perempuan) yang tergabung dalam Tim Olimpiade Komputer Indonesia (TOKI) 2015.
Dirilis dari laman kemdikbud.go.id, Tim Indonesia yang tergabung dalam TOKI 2015 harus berkompetisi dengan 324 peserta dari 84 negara. Menurut informasi dari laman resmi Kemendikbud, prestasi TOKI 2015 lebih baik dibandingkan tahun lalu yang hanya meraih empat medali perunggu pada ajang IOI ke-26 di Taipei, Taiwan.
Bahkan secara perolehan nilai pun hasil yang didapatkan Michael Wibawa lebih besar daripada peserta TOKI 2014 Raditya Arsadjaja. Michael berhasil memperoleh nilai 341,42 sedangkan Raditya hanya 273,00. Hal ini menunjukkan adanya perbaikan pada metode pelatihan nasional (pelatnas) tahun ini bagi tim tersebut dibandingkan dengan metode pelatnas pada tahun-tahun sebelumnya.
Tahun ini, nilai tertinggi diraih Jeehak Yoon dari Korea Selatan dengan nilai sempurna 600. tahun ini hanya ada satu orang yang mendapatkan nilai tertinggi, hal ini berbeda dengan tahun lalu dimana ada tiga peserta yang mendapatkan nilai tertinggi.
Ini menunjukkan bahwa naskah soal yang diberikan kepada peserta IOI tahun ini lebih sulit dibandingkan tahun sebelumya. Bahkan negara sekelas Cina dan Amerika yang biasanya merajai ajang ini, tahun ini harus puas dengan tiga medali emas dan satu medali perak.